Perbedaan Baking Powder dengan Baking Soda - Untuk orang-orang yang bergelut di bidang kuliner terutama para produsen kue dan pastry seperti martabak, cake, cookies dll., baking soda dan baking powder mungkin sudah tak asing lagi. Kedua bahan tersebut dipergunakan saat hendak membuat adonan kue, kadang digunakan secara bersamaan dan kadang juga hanya digunakan salah satunya saja. Baking soda dan baking powder sekilas memang hampir sama, dan memang kegunaannya juga memang sama, yaitu sebagai bahan pengembang. Jika anda sering makan kue dan memperhatikan teksturnya, rongga-rongga yang terbentuk di dalam sebuah kue merupakan hasil kerja dari pengembang kue.
gambar: wikipedia.org |
Artikel Menarik : Analisis Usaha Tahu Crispy Modal Kecil-kecilan
Pengembang kue sebetulnya terdiri dari beberapa jenis, ada yang bekerja secara organik dan ada pula yang bekerja secara kimiawi. Pengembang kue yang bekerja secara organik melibatkan mikroorganisme seperti kapang, yang biasanya terdapat pada ragi. Kapang tersebut mem-fermentasi bahan makanan yang terdapat dalam adonan dan menghasilkan gas karbon dioksida atau CO2. Namun, disini kita tidak akan membahas lebih lanjut tentang ragi, melainkan pengembang yang bekerja secara kimiawi. Walaupun hasil dari proses kerja pengembang itu sendiri ternyata sama yaitu karbon dioksida, prosesnya ternyata sama sekali berbeda.
Perbedaan Baking Powder dengan Baking Soda
Pengembang kue yang berjenis kimiawi yaitu baking soda dan baking powder sebetulnya memiliki bahan dasar yang sama. Bahan tersebut tak lain adalah Natrium Bikarbonat atau nama dagangnya Sodium Bikarbonat. Lalu apa yang menjadi perbedaan diantara keduanya? sedangkan fungsinya hampir sama. Berikut adalah penjelasannya:
- Baking Soda.
Baking soda atau yang sering disebut juga sebagai soda kue adalah sodium bikarbonat murni atau tidak memiliki campuran bahan-bahan lain. Soda kue yang tak lain adalah sodium bikarbonat akan bereaksi dengan asam dan membentuk gelembung-gelembung gas karbon dioksida di dalam adonan kue. Asam yang dimaksud disini adalah asam lemah yang terkandung dalam bahan pembuat kue atau adonan seperti susu, yoghurt, coklat dan mentega. Reaksi yang terbentuk oleh bahan-bahan tersebut relatif cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama, oleh sebab itu adonan yang sudah diberi baking soda sesegera mungkin harus cepat diproses ke tahapan berikutnya yaitu dipanggang atau dikukus. Jika tidak, pencampuran akan berakhir sia-sia dan kue tidak akan mengembang dengan sempurna.
Penggunaan baking soda biasanya dikhususkan untuk membuat kue dengan campuran yang beragam dan diantaranya memiliki bahan yang bersifat atau mengandung asam. Pencampuran biasanya dilakukan sesaat sebelum adonan dioven atau dikukus. Karena baking soda terbuat dari sodium bikarbonat murni, rasa yang diperoleh pada hasil akhir cukup signifikan yaitu cenderung pahit jika penggunaannya berlebihan. Maka dari itu, takaran penggunaan harus sebisa mungkin diminimalisir dan tidak berlebihan, memang disini diperlukan pengalaman untuk menghasilkan kue yang mengembang sempurna tetapi tidak meninggalkan rasa pahit dari baking soda.
- Baking Powder.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, baking powder terbuat dari bahan yang sama dengan soda kue. Bedanya, baking powder memiliki sodium bikarbonat yang sudah tercampur dengan Sodium Asam Pirofosfat dan pengemulsi. Disini terdapat Sodium Asam Pirofosfat yang bersifat asam lemah, sehingga walaupun adonan tidak mengandung bahan yang bersifat asam, kue tetap mengembang dengan sempurna jika prosedur pembuatannya tepat. Kelebihan dari baking powder adalah tidak menghasilkan rasa yang signifikan pada kue dikarenakan kadar sodium bikarbonat-nya lebih rendah dibandingkan dengan soda kue.
Baking powder terbagi menjadi dua jenis jika dibedakan menurut proses kerjanya, single acting dan double acting.
- Single acting bertindak seperti soda kue, yaitu bereaksi segera setelah terkena cairan saat adonan dicampurkan. Bedanya, soda kue memerlukan cairan dan bahan yang mengandung asam untuk menghasilkan reaksi, sedangkan baking powder hanya memerlukan cairan saja untuk menghasilkan reaksi dikarenakan sudah terdapat asam yang terkandung didalamnya. Adonan yang sudah diberi baking powder yang bersifat single acting harus segera dipanggang atau dikukus, karena gelembung-gelembung karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi akan cepat menghilang dari adonan.
- Double acting, jenis ini mengandung senyawa yang lebih kompleks. Baking powder jenis ini bereaksi saat ditambahkan pada adonan dan terkena cairan. Namun, reaksi yang terbentuk tidak berlangsung lama dan hanya menghasilkan sedikit gelembung gas karbon dioksida. Gas karbon dioksida justru terbentuk sempurna saat mencapai suhu tertentu atau saat adonan dipanaskan. Maka adonan yang menggunakan baking powder jenis ini tidak harus dipanggang atau dikukus dengan segera, sehingga cocok dipadukan dengan adonan yang memerlukan proses fermentasi terlebih dahulu.
Penggunaan :
- Baking soda atau soda kue digunakan untuk membuat adonan yang menggunakan bahan yang mengandung asam seperti telur, mentega, susu, yoghurt, coklat atau bahan tambahan seperti perisa buah-buahan. Penggunaanya dapat digantikan dengan baking powder namun perlu melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap takaran yang digunakan dikarenakan reaksi yang dihasilkan akan berbeda. Baking soda digunakan saat adonan hendak dikukus atau dipanggang
- Baking powder single acting digunakan untuk membuat adonan yang tidak menggunakan bahan-bahan yang mengandung asam seperti pada pembuatan kue kering. Namun pada penggunaannya sama seperti baking soda yaitu sesaat sebelum adonan dipanggang atau dikukus. Baking powder single acting dapat digantikan oleh baking powder double acting atau baking soda yang ditambah dengan asam.
- Baking powder double acting digunakan sama seperti baking powder single acting. Hanya saja baking powder jenis ini biasa dipakai untuk adonan yang memerlukan proses fermentasi terlebih dahulu dan biasanya digunakan bersama dengan ragi instan.
Artikel Menarik : Analisis Usaha Tahu Crispy Modal Kecil-kecilan
Baca Juga : Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang dan Rendah