Saturday, December 19, 2015

Asal Usul Kupiah Meukeutop dan Deskripsinya

Kupiah Tungkop Atau Kupiah Meukeutop

Latar belakang postingan tentang kupiah meukeutop?

   Kupiah meukeutop adalah salah satu lambang atau ikon yang melambangkan ciri khas Aceh. Jikalau ada yang melihat kupiah meukeutop baik secara langsung atau dari gambar pasti langsung tau kalau kupiah meukeutop ini adalah kerajinan khas Aceh.
Kupiah Meukeutop
 Sebagai orang Tungkop tentunya saya sudah tau dan sering mendengar sejarah tentang kupiah meukeutop ini, dikarenakan ada tugas yang mengharuskan saya untuk membuat postingan yang real karangan saya sendiri. Jadi saya teringat untuk membuat postingan tentang kupiah meukeutop. Saya pernah search di om google guna mencari tau tentang kupiah ini terutama asal kupiah ini, tetapi memang belum ada yang tau dan membahas tentang  asal usul kupiah meukeutop. Padahal banyak yang mencari tau  dan bertanya-tanya tentang asal usul kupiah meukeutop dan mencari informasi di Google tapi tidak ada yang menyajikan informasi mengenai asal usul kupiah meukeutop tersebut.

   Saya beranggapan bahwa mereka para netizen memang banyak yang belum tau asal usul kupiah meukeutop ini. Jadi, sebagai orang Aceh bahkan orang Tungkop pastinya saya akan merasa sangat berdosa kalau tidak membagikan info penting ini kepada dunia. Karena menurut saya informasi mengenai kupiah ini penting untuk dipublikasikan. Oleh karena itu saya terobsesi untuk memposting tentang kupiah meukeutop ini.

Tujuan postingan

   Tujuan saya membuat postingan mengenai asal usul kupiah meukeutop ini tentunya untuk membagikan informasi penting seputar ciri khas dan kebudayaan Aceh ini kepada seluruh dunia, agar seluruh dunia mengetahuinya dan tidak perlu ada yang bertanya lagi tentang asal muasal kupiah meukeutop atau topi aceh ini. Jika pembaca ingin baca tentang berita penting seputar Aceh, baca juga pariwisata aceh kalahkan malaysia yang menurut saya dapat membuat bangga masyarakat aceh yang mempunyai banyak kelebihan dan keindahan alam yang ada di tanah aceh tercinta ini.

Asal usul kupiah meukeutop

   Dahulu pada masa penjajahan belanda, kupiah meukeutop ini bernama Kupiah Tungkop, kupiah ini sekarang lebih di kenal dengan Kupiah Meukeutop. Tapi masih ada sebahagian orang yang menyebutnya kupiah tungkop, terutama orang tungkop dan tetangga-tetangga sekitar gampong tungkop. Kupiah meukeutop ini berasal dari pemukiman Tungkop atau lebih detail nya di desa Rawa Tungkop Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie yang pertama sekali di buat oleh nenek Sapiah pada jaman Belanda dulu.

   Menurut cerita orang tua di sini, dulu pada zamannya penjajahan belanda memang sering ada orang Belanda yang datang mengunjungi rumah nek Sapiah untuk melihat, mengambil gambar kupiah tungkop dan gambar rumah aceh almarhumah nek Sapiah. Selain nek Sapiah, ada juga kawannya nek Sabi yang membuat kupiah tungkop ini bersama-sama dengan nek Sapiah. 

   Setelah beliau-beliau meninggal, kerajinan ini dilanjutkan oleh keturunan nya. Dulu sangat sedikit orang yang membuat kupiah tungkop ini karena selain pembuatannya yang sedikit sulit dan memakan waktu lama, orang tungkop yang membuat kupiah ini belum tau ingin dijual kemana hasil karya tangan mereka, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh orang yang punya jaringan distribusi sendiri dan membelinya dari orang tungkop dengan harga murah.

    Seiring berjalannya waktu, makin banyak generasi tungkop yang membuat kerajian ini, ya walau pun ada juga orang dari desa tetangga yang ikut melestarikan kupiah ini. Di Rawa Tungkop sekarang ini sudah terbentuk satu sanggar yaitu Sanggar Kupiah Meukeutop yang diketuai oleh Kak Mah. Sanggar ini sudah berdiri beberapa tahun yang lalu. Dengan berdirinya sanggar ini sudah banyak yang tau tentang  pembuatan kupiah ini, bahkan beberapa tahun lalu bapak gubernur Irwandi Yusuf / Istri berserta rombongan mengunjungi desa Rawa Tungkop untuk melihat, mengapresiasikan, bahkan membeli karya-karya tangan dari sanggar Kupiah Meukeutop ini. Kunjungan seperti itu baru saja diulangi pada November 2015 lalu oleh bapak Gubernur serta rombongan dari Banda Aceh.

Pembuatan kupiah meukeutop

   Kupiah meukeutop ini dibuat dari kain warna-warni yang polos (tak bermotif), kain tersebut terdiri dari beberapa warna, yaitu merah, kuning, hijau dan juga hitam. Kain warna tersebut dipotong kecil-kecil berbentuk persegi dengan ukuran kurang lebih kira-kira 1 cm persegi. Lalu kain warna tersebut dijahit berdasarkan susunan warna yang ditentukan sehingga nantinya akan membentuk suatu bentuk motif yang biasa kita liat pada kupiah meukeutop yang sudah jadi. Pembuatan kupiah ini lumayan sulit dan membutuhkan ketelitian terutama dalam susunan warna kain yang dijahit, karena jikalau salah satu saja susunan warna tersebut salah, maka motifnya tidak akan berbentuk bunga atau bentuk lainnya. Untuk itu sangat dibutuhkan ketelitian yang tinggi serta kesabaran dalam membuat kupiah meukeutop ini.


   Pembuatan kupiah meukeutop ini juga memakan waktu yang lumayan lama, apalagi bagi orang yang belum mahir dalam membuat kupiah meukeutop ini atau masih pemula. Dikarenakan proses pembuatannya yang mempunyai banyak tahap dan bagian-bagian jahitan dari kupiah meukeutop itu sendiri. Saya sih tidak tau betul bagian-bagian kupiah meukeutop ini, karena dari keluarga saya tidak ada yang melakoni kerajinan khas aceh ini. Tetapi menurut informasi yang saya dapatkan dari  kak Jamilah sang istri kepala desa Rawa Tungkop, pembuatan kupiah meukeutop ini ada beberapa tahap dan bagiannya. 

   Saya tidak ingat betul review kak Jamilah hari itu tentang kupiah meukeutop, tetapi yang saya ingat adalah bahwa kupiah meukeutop itu ada bagian bawah (badan) dan bagian puncak. Bagian puncak kupiah meukeutop jauh lebih susah dibuat dari pada bagian badannya. Dan kalau dijual per bagian, bagian puncak juga lebih mahal dari pada bagian badan. Saya juga belum tau betul tentang proses lengkap pembuatan kupiah meukeutop ini, namun kalau saya sudah tau nantinya pasti akan saya postingkan lagi tentang cara pembuatan kupiah meukeutop.

   Bahan dasar pembuatan kupiah ini tidak hanya digunakan untuk membuat kupiah meukeutop saja. Namun oleh sanggar Kupiah Meukeutop, bahan-bahan tersebut juga dapat di olah menjadi tas dan baju yang sangat cantik. Bahkan Istri pak Gubernur suka dan membelinya pada kunjungan gubernur Irwandi Yusuf.

   Sungguh suatu karya yang sangat kreatif sekali bukan? saya saja yang sama sekali tidak bisa membuatnya merasa bangga. Memang sudah seharusnya karya khas yang penuh kebanggan seperti ini tu  di kenalkan dan kalau perlu di ekspor ke luar negeri agar dunia luar sana tau tentang karya kreatif orang aceh terutama kupiah meukeutop.

    Dahulu saya pernah sempat baca di koran, ada sanggar kreatif yang dari Langsa yang mengikuti pameran semacam pameran budaya yang diadakan di Malaysia. Sanggar tersebut memamerkan hasil karya tangan dari langsa, baik itu bahan makanan, hiasan, atau kerajinan kerajinan lainnya. Saya berharap nantinya akan ada lagi pameran budaya semacam itu, baik di dalam negeri mau pun di luar negeri, guna untuk memamerkan semua hal dan kerajinan asal aceh. Tak peduli kerajinan dari aceh mana pun, namun layak untuk di pamerkan kepada dunia.

Cari Farmasi

Farmasi Di Kuala Lumpur dan Selangor Selangor / KL Area NO SHOPS NAMES ...