Sebuah Pendekatan Pembelajaran
Apakah itu Pendekatan Kontekstual?
Ada kecenderungan sekarang ini untuk kembali pada pemikiran bahwa belajar akan lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak 'mengalami' apa yang dipelajarinya, bukan sekedar 'mengetahui'nya. pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Dan, itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita!
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Hal ini mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya dalam dan dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari memposisikan mereka sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing.
Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas yaitu siswa. Sesuatu yang baru (yakni pengetahuan dan keterampilan) data dari 'menemukan sendiri', bukan dari 'apa kata guru'. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.
Kontekstual hanya sebuah strategi pembelajaran yang lain, kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.
Mengapa Pendekatan Kontekstual Menjadi Pilihan?
Sejarah pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu,diperlukan sebuah strategi belajar 'baru' yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi yang tidak mengharuskan siswa-siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuannya dibenak mereka sendiri.
Melalui landasan filosofi kontruktivis, CTL dipromosikan menjadi alternatif strategi belajar melalui 'mengalami' bukan 'menghafal'.
(Dari Pendekatan Kontekstuan Depdiknas, 2003)